Jumat, 19 September 2014

KARET GELANG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - KARET GELANGSuatu kali saya membutuhkan karet gelang, satu saja. Shampoo yang akan saya bawa tutupnya sudah rusak. Harus dibungkus lagi dengan plastik lalu diikat dengan karet gelang. Kalau tidak bisa berabe. Isinya bisa tumpah ruah mengotori seisi tas. Tapi saya tidak menemukan satu pun karet gelang. Di lemari tidak ada. Di gantungan-gantungan baju tidak ada. Di kolong-kolong meja juga tidak ada. Saya jadi kelabakan. Apa tidak usah bawa shampoo, nanti saja beli di jalan. Tapi mana sempat, waktunya sudah mepet. Sudah ditunggu yang jemput lagi. Akhirnya saya coba dengan tali kasur, tidak bisa. Dipuntal-puntal pakai kantong plastik, juga tidak bisa. Waduh, karet gelang yang biasanya saya buang-buang, sekarang malah bikin saya bingung. Benda kecil yang sekilas tidak ada artinya, tiba-tiba menjadi begitu penting. Saya jadi teringat pada seorang teman waktu di Yogyakarta dulu. Dia tidak menonjol, apalagi berpengaruh. Sungguh, Sangat biasa-bisa saja. Dia hanya bisa mendengarkan saat orang-orang lain ramai berdiskusi. Dia hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Itu pun kadang-kadang salah. Kemampuan dia memang sangat terbatas. Tetapi dia sangat senang membantu orang lain; entah menemani pergi, membelikan sesuatu, atau mengeposkan surat. Pokoknya apa saja asal membantu orang lain, ia akan kerjakan dengan senang hati. Itulah sebabnya kalau dia tidak ada, kami semua, teman-temannya, suka kelabakan juga. Pernah suatu kali acara yang sudah kami persiapkan gagal, karena dia tiba-t....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 05 September 2014

PEMBUNUH IMPIAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PEMBUNUH IMPIANApakah anda punya impian yang ingin anda wujudkan di tahun yang akan datang? Apakah harapan anda di tahun yang lalu belum terwujud di tahun ini? Atau kelihatannya harapan itu semakin menjauh dari genggaman tangan anda? Mungkin anda membayangkan diri anda sebagai pemilik bisnis tertentu, pembaca berita di TV, atau apapun juga. Mungkin anda ingin melakukan hal-hal yang belum pernah anda lakukan selama ini. Apakah harapan anda di tahun yang lalu belum terwujud di tahun ini? Atau kelihatannya harapan itu semakin menjauh dari genggaman tangan anda? Apapun impian dan harapan yang anda miliki, jangan biarkan itu mati. Sebuah impian dan harapan adalah sesuatu yang sangat berharga. Mereka memotivasi anda untuk bergerak maju ke masa depan, memberi anda keberanian dan kekuatan untuk terus mencoba walaupun semua rintangan melawan anda. Namun waspadalah, ada "pembunuh - pembunuh mimpi" yang mau mengenyahkan kehidupan yang ada di dalam impian dan harapan anda. Jangan biarkan mereka melakukannya! Orang-orang yang tidak dapat atau tidak mau melihat harapan anda tercapai dapat membunuh impian anda. Mereka mungkin berkata "itu tidak mungkin bagi anda", "anda tidak cukup mampu untuk mewujudkannya", atau "hal itu tidak pernah dilakukan sebelumnya". Bagaimanapun juga, seringkali pembunuh impian yang terbesar adalah anda sendiri. Jangan biarkan ketakutan, intimidasi, keraguan, kekurangan dana, dan lain-lain mendikte anda bahwa anda tidak dapat memenuhi impian da....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 01 September 2014

AYAH, ANAK DAN BURUNG GAGAK

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - AYAH, ANAK DAN BURUNG GAGAKPada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda tersebut?" "Burung gagak", jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, "Itu burung gagak ayah!" Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, "BURUNG GAGAK!!" Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, "Gagak ayah.......". Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah. "Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah. Si ayah kemudi....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

MALAIKAT KECIL

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - MALAIKAT KECILIstriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan." Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Lala tampak ketakutan, air matanya banjir di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (curd rice). Lala anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibuku dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect” (menurunkan panas dalam). Aku mengambil mangkok dan berkata, "Lala sayang, demi Papa, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti Mamamu akan teriak2 sama Papa." Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Lala mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata “Papa, aku akan makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan aku habiskan, tapi ada yang aku mau minta....” agak ragu2 sejenak “aku mau minta sesuatu sama Papa bila habis semua nasinya. Apakah Papa mau berjanji memenuhi permintaanku?” Aku menjawab “Oh pasti, sayang.” Lala tanya sekali lagi, “Betul nih Papa ?” “Iya, pasti," sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju. Lala juga mendesak Mamanya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Lala yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "Janji," kata istriku. Ak....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1